SESAL SANG PENIPU
terhentak aku
kala engkau tanyakan
yang tak pernak ku pelajari
juga tak ku mengerti
Engkau nyatanya lebih paham dari pada aku
yang sekedar menghapal
kini aku termangu
Apa yang harus ku katakan
sedang lapal sudah habis ku jual
Lalu buntu keinginanku
Untuk mendulang untung
Engkau adalah perasaan hati
Begitu kuat dan besar
Kini datang pada ku pembalasan
Dari apa apa yang ku buat
Dari apa yang ku palsukan
Dari kebohongan dan ketamakanku
Namun tak setimpal malu padaku
dengan apa yang ku makan
Dan apa yang ku bagikan
pada kroni kroniku
Sesal Sesal....
Yang terus berlaku dalam jiwaku
walau hukum tak menyentuhku
kini aku mengerti bukan mereka yang ku tipu
Tapi perasaan dalam hati ku
Hingga sampai ajalku....
(Cita Sastri)
kala engkau tanyakan
yang tak pernak ku pelajari
juga tak ku mengerti
Engkau nyatanya lebih paham dari pada aku
yang sekedar menghapal
kini aku termangu
Apa yang harus ku katakan
sedang lapal sudah habis ku jual
Lalu buntu keinginanku
Untuk mendulang untung
Engkau adalah perasaan hati
Begitu kuat dan besar
Kini datang pada ku pembalasan
Dari apa apa yang ku buat
Dari apa yang ku palsukan
Dari kebohongan dan ketamakanku
Namun tak setimpal malu padaku
dengan apa yang ku makan
Dan apa yang ku bagikan
pada kroni kroniku
Sesal Sesal....
Yang terus berlaku dalam jiwaku
walau hukum tak menyentuhku
kini aku mengerti bukan mereka yang ku tipu
Tapi perasaan dalam hati ku
Hingga sampai ajalku....
(Cita Sastri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TERIMAKASIH